Popular Post

Black Coal Thin Ice (2014) BluRay 720p.mp4

By : Unknown
Film asal China, Black Coal, Thin Ice tampilkan sebuah kisah misteri kriminal yang disusupi roman.
Sejak awal, film Black Coal, Thin Ice seakan hendak mengetes minat penontonnya. Jika penonton sukses tanpa komplain melewati main credit-nya yang hanya berupa layar hitam bertulisan putih dan tanpa suara sama sekali, selama lebih kurang tiga menit, niscaya bakal bisa bertahan juga dengan gaya tutur pelan dan tak terlalu banyak dialog dari film asal China pemenang Golden Bear di Berlin International Film Festival (Berlinale) 2014 ini.
Film yang disutradarai dan ditulis sendiri oleh Diao Yinan ini cukup sederhana premisnya. Berlatar di sebuah provinsi di China bagian Utara, film ini berkisah tentang pemecahan kasus mutilasi seorang pekerja tambang, yang potongan tubuhnya terserak di penampungan batu bara di berbagai kota. Hanya saja, film ini tidak menuturkannya secara procedural dari sisi penegakan hukum. Malahan, yang aktif memecahkan misteri ini bukanlah penegak hukum.
Film ini mengikuti tindak tanduk Zhang Zili (Liao Fan, yang menang aktor terbaik di Berlinale lewat film ini), seorang detektif yang ditugaskan menangani kasus tersebut pada hari yang sama dengan hari perceraiannya, di musim panas tahun 1999. Di sini, Zhang tampak profesional seakan perceraiannya tidak berpengaruh apa-apa, sampai akhirnya penyelidikan ini malah berujung pada peristiwa berdarah yang hampir merenggut nyawanya.
Kisah pun melompat ke musim dingin tahun 2004. Tidak ada perbedaan mencolok secara kasat mata (seakan menunjukkan bahwa China pada periode itu perkembangannya lambat sekali), dan bisa diketahui bahwa kasus mutilasi tahun 1999 itu belum terpecahkan. Bedanya, keadaan Zhang sudah berubah: ia sekarang hanya seorang staf keamanan di sebuah pabrik, dan ia gemar mabuk-mabukan. Rangkaian peristiwa lima tahun sebelumnya baru terlihat dampaknya sekarang.
Akan tetapi, naluri detektif itu muncul lagi ketika timbul peristiwa-peristiwa mutilasi serupa. Korbannya adalah pria-pria yang pernah dekat dengan Wu Zhizhen (Gwei Lun-Mei), yang tak lain adalah janda dari korban mutilasi tahun 1999. Merasa tak ada lagi hal lain yang bisa ia lakukan, Zhang pun berinisiatif untuk menuntaskan kasus ini dengan caranya sendiri: mendekati Wu untuk memancing pelakunya keluar. Hitung-hitung membantu kawan-kawan lama di kepolisian yang kehabisan akal.
Seiring terkuaknya misteri kasus ini sedikit demi sedikit, film ini juga menawarkan arah cerita yang sebenarnya bisa ditebak. Meski awalnya pura-pura, Zhang lama-lama jadi betulan suka pada Wu. Tetapi, film ini memberi lapisan interpretasi lebih terhadap hal yang bisa dibilang klise itu.
Dari awal memulai "penyamaran"-nya, penonton sudah punya pegangan bahwa Zhang mendekati Wu demi memuaskan dahaganya dalam memecahkan kasus ini, dan apa pun akan dilakukannya demi meyakinkan Wu bahwa ia serius menyukainya. Namun, bila dipikir lagi, hubungan ini adalah sesuatu yang tak dirasakan Zhang setelah sekian lama, ia bisa dengan mudah larut di dalamnya tanpa harus pura-pura. Lagi pula, ia tidak wajib mempertanggungjawabkan tindakannya ini kepada siapa pun, ia bukan aparat lagi. Ini bisa dijadikan—kalau bahasa pergaulan sekarang—"modus" untuk merasakan cinta lagi.
Black Coal, Thin Ice (atau judul Mandarinnya Bái Rì Yànhuǒ, artinya "kembang api siang hari") memang seakan ditata untuk punya beberapa lapisan sekaligus dalam penuturannya. Kisahnya bisa dipandang sebagai misteri kriminal dengan bumbu roman, atau sebaliknya. Bisa dipandang sebagai film "serius" namun juga diselipi dengan beberapa dark humor. Contoh dari unsur humor film ini adalah ketika Zhang ambruk karena mabuk di pinggir jalan, ia menolak ditolong oleh orang bersepeda, alhasil orang tersebut pergi lagi...menggunakan motor Zhang.
Sama juga dengan presentasi visual film ini yang tampak syahdu dan murung. Apalagi ditambah suasana musim dingin plus beberap adegan kekerasan yang cukup lugas, tetapi secara bersamaan juga menampilkan warna-warni neon ceria dari lampu-lampunya yang terang bendarang. Hal-hal yang saling kontras itu bisa dipandang menarik, tetapi juga bisa terasa janggal juga, karena dibilang serius ternyata tidak terlalu, mau tertawa pun tidak bisa terbahak-bahak. Jika boleh dibandingkan, itu adalah kesan yang  lebih kurang sama muncul ketika menonton film-film Coen bersaudara seperti Fargo dan No Country for Old Men.
Karena itu, agak sulit untuk menentukan atmosfer apa yang dapat menggambarkan film ini. Apakah menegangkan, menyenangkan, brutal, lucu, menyedihkan, atau mungkin romantis? Mungkin ambiguitas itu yang ingin dijadikan kekuatan film ini, karena dengan begitu akan banyak hal yang bisa digali, dan itu bisa dibilang berhasil. Akan tetapi, niat itu bisa berbalik jadi kelemahan bila disantap oleh penonton yang menginginkan ketegasan tentang apa yang sebenarnya mau disampaikan film ini. Lagi-lagi, kesan yang mana pun bisa didapat, asalkan sanggup bertahan pada gaya penuturannya yang pelan dan sunyi.
Download  link :
1. Kumpulbagi 
sumberartikel:muvila.com 


Tag : , ,

Superman Is Dead Full albums

By : Unknown

Disini saya akan membagikan Musik SID  dengan lengkap semoga bermanfaat dan membantu anda sekalian , langsung ajj download di bawah ini. :

  1.  Superman Is Dead - Hanya Hari Ini                   Download
  2.  Superman Is Dead - Kuat Kita Bersinar             Download
  3.  Superman Is Dead - Gugur Bunga                      Download
  4.  Superman Is Dead - Twice In Paradise               Download
  5.  Superman Is Dead - Musuh Sahabat                   Download
  6.  Superman Is Dead - Why Friendly                      Download
  7.  Superman Is Dead - U.T.W                                 Download
  8.  Superman Is Dead - My Girlfriend Is Pregnant   Download
  9.  Superman Is Dead - Moral Dillema                     Download
  10.  Superman Is Dead - The Broken Song                Download
Tag : , ,

Intex Aqua Fish Mejeng di MWC 2016, Hadir dengan Sailfish OS 2.0

By : Unknown
Masih ingat smartphone dari Intex Aqua Fish? Ya, prototipe smartphone ini sempat ditampilkan di Shanghai tahun lalu dengan berbasis Jolla Sailfish OS. Kini smartphone tersebut hadir di ajang MWC 2016 yang digelar di Barcelona, Spanyol. Keistimewaan smartphone ini adalah sistem operasinya yang berbedar dari yang lain.
Jolla sendiri merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh mantan karyawan Nokia, yang mengembangkan sistem operasi baru bernama Sailfish OS. Sedangkan Intex merupakan manufaktur smartphone yang cukup besar di India.
Smartphone unik ini dijadwalkan bakal meluncur di negeri Taj Mahal pada bulan April mendatang, namun sayangnya belum diketahui harga dari smartphone tersebut. Namun diperkirakan harganya berkisar di angka 3 jutaan Rupiah.
intex-aqua-fish-with-sailfish-os-2-0
Menurut laporan terbaru, smartphone ini akan tersedia dalam dua pilihan warna, yakni hitam dan oranye. Namun varian warna tersebut kemungkinan bertambah saat acara peluncuran smartphone tersebut, namun setidaknya calon pembeli sudah dapat memilih kedua warna tersebut.
Uniknya, smartphone yang menjalankan Sailfish OS 2.0 ini juga masih dapat menjalankan aplikasi Android dengan cepat, seperti halnya OS BB10. Versi terbaru dari Sailfish OS memang membawa banyak sekali peningkatan dan fitur baru, seperti Super Apps yang menarik konten lokal (Snapdeal, Gaana) dan mempromosikannya di seberang homescreen.
Sedangkan untuk spesifikasinya sendiri tidak terlalu mengesankan, karena memang smartphone ini ditujukan untuk kalangan menengah ke bawah. Intex Aqua Fish ini memiliki layar seluas 5 inci dengan resolusi HD 720p.
Untuk bagian dapur pacu, smartphone ini telah didukung dengan prosesor quad core 1.3GHz yang dipadukan dengan RAM sebesar 2GB dan memori internal sebesar 16GB yang masih dapat diperluas hingga kapasitas 32GB. Smartphone juga telah dibekali dengan kamera utama beresolusi 8MP yang sudah menudukung autofokus dan dapat merekam video hingga resolusi FHD 1080p. Ada juga kamera depan beresolusi 2MP.
Bagian konektivitas smartphone ini juga membawa fitur yang lengkap, seperti menawarkan jaringan 4G LTE, Wi-Fi, Bluetooth 4.0, microUSB 2.0 dan GPS dengan dukungan AGPS. Ada pula sokongan baterai sebesar 2.500mAh.
Tag : , ,

HTC Sematkan “Kamera Menarik” Untuk Calon Flagship One M10

By : Unknown
Beberapa hari yang lalu, HTC telah menyebarkan sebuah teaser yang diduga merupakan smartphone flagship selanjutnya dari perusahaan asal Taiwan itu. HTC One M10 memang belakangan ini santer terdengar karena waktu peluncuran dari smartphone tersebut semakin dekat.

(kredit: 9to5Google)

Bahkan baru-bari ini eksekutif HTC telah melakukan sesi wawancara dengan CNET yang membahas tentang calon flagship tersebut. CEO HTC, Cher Wang dan CFO Chialin Chang mengatakan bahwa ponsel berikutnya perusahaan akan memiliki kamera yang lebih baik sambil mengingatkan pentingnya dukungan perangkat baru Vive VR.

Dalam referensi untuk smartphone mereka berikutnya, Chang mengatakan “HTC akan memiliki pengalaman kamera yang sangat menarik.” Tentu saja, perusahaan percaya hal yang sama ketika mereka meluncurkan debut kamera 4MP UltraPixel untuk HTC One M7 dan kemudian One M8. Namun, koreksi saja untuk mereka pada HTC One M9 yang mengusung kamera konvensional tidak lah cukup.
Menurut rumor yang beredar, pengalaman kamera pada HTC One M10 bakal mengusung sensor Sony imaging yang juga dapat ditemukan pada smartphone Nexus 6P, namun bedanya hanya ditambah dengan teknologi OIS. HTC juga dikabarkan bakal kembali ke pengaturan UltraPixel.
Smartphone ini diharapkan bakal mengusung desain yang mengadopsi dari seri sebelumnya, yakni seperti HTC One 7 pada sisi belakang dan seperti HTC One A9 pada sisi depannya. Sementara memiliki smartphone flagship yang baik juga penting bagi perusahaan, HTC juga melakukan diversifikasi jajaran produk flagship dengan headset Vive virtual reality.
Perusahaan sendiri telah mengumumkan headset tersebut pada ajang MWC 2016, di mana perangkat akan dilego seharga $799 atau sekiar 10 jutaan Rupiah. Perangkat tersebut mulai dapat dipesan pada tanggal 29 Februari dan mulai dikirim awal bulan April, demikian seperti yang dilaporkan 9to5Google, Jumat (26/2/2016).
Tag : , ,

- Copyright © Rekayasa - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Reva Riananta -